Pencarian Dihentikan, Satu Korban Tambang Longsor di Tanah Bumbu Belum Ditemukan
TANAH BUMBU, iNews.id - Pencarian korban tambang longsor di desa Mentawakan Mulia, kecamatan Mentewe, kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan (Kalsel) dihentikan, Minggu (31/1/2021). Hingga ini, satu korban masih belum ditemukan.
Tim SAR Gabungan dari Basarnas Banjarmasin, TNI/ Polri, BPBD Tanah Bumbu dan relawan Jhonlin Grup serta Arutmin sepakat menghentikan proses pencarian.
"Sesuai SOP, setelah tujuh hari proses pencarian dihentikan. Karena lokasi terakhir sangat rawan longsor, sehingga tim tidak memperpanjang misi evakuasi terhitung hari ini," kata Kepala Bidang Kesiapsiagaan BPBP Tanah Bumbu, Abdul Rahim, Minggu (31/1/2021) sore.
Rahim mengaku, dari hasil analisis tim yang dilakukan hari ini dengan terjun ke lokasi tidak memungkinkan untuk dilanjutkan. Pasalnya, tempat tersisa yang akan disasar sudah mulai membahayakan bagi tim penyelamat sehingga harus dihentikan.
"Pak bupati juga sudah memberikan instruksi untuk menghentikan misi, dengan pertimbangan keselamatan petugas di lapangan. Namun sebelum dihentikan kami sudah berkoordinasi dengan pihak keluarga, dan mereka memahami kondisi ini," kata Rahim.
Walau pun semua personel Tim SAR Gabungan ditarik dari lokasi kejadian, tetapi, lanjutnya, upaya pencarian oleh pihak keluarga dan masyarakat setempat di izinkan. Dengan catatan harus diawasi pemangku kebijakan di wilayah itu.
"Mereka akan diawasi camat, danramil, kapolsek, kades, babinkantibmas hingga babinsa. Tapi jika Tim SAR Gabungan kembali dibutuh, kami siap terjun lagi," ucapnya.
Menurut Rahim, lokasi di dalam terowongan sudah disasar. Tapi hingga hari terakhir pencarian belum ada titik terang keberadaan satu korban lagi atas nama Misgiyo (53), warga desa Mentawakan Mulia, kecamatan Mentewe.
"Sedangkan lokasi yang belum dijamah berada paling sudut sebelah kanan pintu masuk terowongan sulit dijangkau. Selain terpapar lumpur setinggi 2 meter, langit-langit terowongan mulai kelihatan longsor. Kondisi ini membahayakan petugas penyelamat," ucapnya.
Dia membeberkan, selama proses pencarian dan evakuasi, Tim SAR Gabungan berhasil menemukan 9 korban meninggal dunia di dalam terowongan. Sedangkan 12 pekerja berhasil selamat dan diselamatkan meski dengan penuh perjuangan melawan maut.
"Alhamdulillah semua korban meninggal sudah diserahkan dan dikebumikan keluarga masing-masing. Identifikasi korban memang dipercepat dengan melibatkan 2 rumah sakit," katanya.
Sebelumnya, Minggu (24/1/2021) terjadi peristiwa longsor di area tambang batubara manual terowongan bawah tanah di desa Mentawakan Mulia, kabupaten Tanah Bumbu. Kejadian berlangsung pukul 14.30 WITA, setelah kolam penampungan air tambang jebol dan longsor ke dalam terowongan.
Air bercampur lumpur langsung memenuhi seluruh lorong terowongan di lokasi 22 pekerja tambang beraktivitas. Beberapa jam setelah kejadian, lima pekerja berhasil keluar. Sedangkan tujuh lainnya menyusul 12 jam kemudian. Sementara 10 pekerja terperangkap di dalam terowongan yang dipenuhi air dan lumpur.
Editor: Nani Suherni