get app
inews
Aa Text
Read Next : Nelayan di Padang Cabuli Penyandang Disabilitas, Modus Ajak Jalan-jalan ke Tempat Wisata

Merinding, Kakek Ini Tewas Diinjak Gajah saat Asyik Jalan-Jalan dengan Anak

Senin, 18 Oktober 2021 - 14:29:00 WITA
Merinding, Kakek Ini Tewas Diinjak Gajah saat Asyik Jalan-Jalan dengan Anak
Ilustrasi Kakek Tewas Diinjak Gajah saat Asyik Jalan-Jalan dengan Anak(Foto: Ilustrasi/Ist)

HARARE, iNews.id - Kakek bernama Michael Bernard Walsh, tewas diinjak gajah saat asyik jalan-jalan. Peristiwa tragis ini terjadi di Taman Nasional Mana Pools Zimbabwe.
 
Michael Bernard Walsh diketahui merupakan turis asal Afrika Selatan (Afsel). Dia juga berprofesi sebagai dokter hewan dari Cape Town.

Juru bicara Otoritas Pengelolaan Taman dan Margasatwa Zimbabwe, Tinashe Farawo mengatakan, korban saat itu sedang berjalan santai dengan anaknya. 

"Seekor gajah betina 'tanpa gading' menyerang turis dan putranya yang berusia 41 tahun saat mereka berjalan-jalan pagi di taman," katanya seperti dikutip dari The Associated Press, Minggu (17/10/2021).

Mana Pools adalah Situs Warisan Dunia UNESCO yang terkenal dengan pemandangannya yang indah di sepanjang Sungai Zambezi dan flood plain di sekitarnya yang dipenuhi gajah dan satwa liar lainnya.

Korban juga dikabarkan adalah turis yang kerap mengunjungi Mana Pools hampir setiap tahun selama 35 tahun terakhir. Korban dan anak itu meninggalkan mobil mereka sekitar 40 meter dari tempat kejadian.

“Karena usia, sayangnya, lelaki tua itu tidak bisa melarikan diri ke kendaraan. Anaknya melihat gajah membunuh ayahnya,” ucap Farawo.

“Kami sangat prihatin karena dua orang telah tewas dalam satu minggu saja,” katanya.

Farawo menuturkan, lebih dari 40 orang tewas akibat konflik semacam itu di taman dan daerah pedesaan lainnya di Zimbabwe sepanjang tahun ini. Seperti taman lainnya di Zimbabwe, Mana Pools mengalami cuaca panas dan kering pada saat ini sepanjang tahun, membatasi sumber makanan dan air untuk ribuan gajah, singa, kerbau, zebra, anjing liar, hyena, zebra, eland, dan hewan lainnya.

"Akibatnya, hewan-hewan itu mencari-cari komunitas manusia di sekitarnya untuk mencari air, tanaman, dan ternak untuk makanan," ujar Farawo.

Zimbabwe memiliki sekitar 85.000 gajah dan negara tetangga Botswana memiliki lebih dari 130.000. Kedua negara tersebut memiliki populasi gajah terbesar di dunia. 

Kedua negara di Afrika bagian selatan itu mengatakan mereka sedang berjuang untuk mengatasi lonjakan jumlah gajah dan mendesak untuk diizinkan menjual stok gading mereka yang telah disita dari pemburu liar. 

Mereka mengatakan dana yang diperoleh dari penjualan gading akan digunakan untuk konservasi dan mengurangi kepadatan di taman yang terkena dampak kekeringan. Negara-negara Afrika lainnya, terutama Kenya, menentang penjualan gading apa pun.

“Kami sekarang terdengar seperti kaset rusak, mengatakan bahwa hewan kami, terutama gajah, kelebihan populasi dan mereka menjadi bahaya bagi diri mereka sendiri dengan menghancurkan habitat mereka sendiri dan mereka juga membunuh orang,” kata Farawo.

“Kami menerima panggilan darurat dari komunitas hampir setiap hari,” ucapnya.

Badan taman Zimbabwe mengatakan tidak memiliki rencana untuk mengekspor bayi gajah ke China, sekaligus menyangkal laporan baru-baru ini oleh kelompok konservasi satwa liar. Zimbabwe dikritik beberapa tahun lalu karena mengirim gajah ke China di mana mereka ditempatkan di kebun binatang.

Editor: Nani Suherni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut