Kisah Sukses Kopi Kenangan, Gagal Bisnis Teh lalu Bangkit Lagi Buka Kedai Kecil
JAKARTA, iNews.id - Kisah sukses kopi kenangan dapat menginspirasi banyak orang. Bagaimana tidak, gerai kopi ini dulunya hanya sebuah kedai kecil.
Kopi memang menjadi minuman favorit bagi banyak orang mulai dari kalangan orang tua hingga dari kalangan para remaja. Kopi Kenangan menjadi salah satu Coffee shop yang digandrungi oleh para penikmat kopi di tanah air.
Hal ini terbukti dengan pencapain yang diperolehnya dalam waktu kurang dari lima tahun yaitu berhasil menyabet gelar unicorn, yakni perusahaan yang memiliki tingkat valuasi mencapai US$ 1 miliar atau setara dengan Rp14 triliun lebih.
Lalu, bagaimana kisah perjalan kopi kenangan hingga mencapai kesuksesan hingga saat ini? Yuk, simak uraian berikut ini!

Kisah sukses Kopi Kenangan berawal dari kedai kecil berukuran 12 meter persegi yang terletak di area tersembunyi, tepatnya di kawasan menara Standard Chartered, Jakarta Selatan.
Kedai ini tercipta dari pemikiran Edward Tirtanata beserta temannya, James Prananto, dan Cynthia Chaerunnisa yang memiliki mimpi untuk membangun sebuah kedai kopi. Mimpi ini pun mulai mereka wujudkan di tahun 2017 dengan mendirikan kedai kopi yang diberi nama Kopi Kenangan.
Dalam membangun bisnisnya, Edward memiliki prinsip bahwa yang terpenting dalam sebuah bisnis memastikan konsumen untuk kembali dan terus memesan produknya. Untuk itu, dia menciptakan produk kopi berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau bagi berbagai kalangan.
Sebelum merintis Kopi Kenangan, Edward dan James sempat membangun bisnis bersama, yaitu kedai teh premium yang bernama Lewis & Carrol (L&C). Namun, bisnis ini tidak berjalan dengan lancar, karena harga produk yang mereka jual saat itu berkisaran Rp40.000-60.000.
Dengan range harga yang demikian tentunya mahal bagi sebagian orang Indonesia. Mereka menghitung, Rp40.000 jika dikalikan 30 hari maka, hampir setara dengan setengah gaji UMR di Jakarta pada tahun itu.
Mulai Bangun Bisnis Kopi

Bangkit dari kegagalan sebelumnya, Edward memulai membuka gerai Kopi Kenangan dengan mengandalkan modal sebanyak Rp150 juta. Tentunya ini bukan nominal yang kecil bagi Edward.
Dia bersama rekanya berupaya mengumpulkan uang tersebut sebagai modal awal untuk mendirikan gerai pertama mereka. Setelah melakukan berbagai riset, bertukar ide, dan menentukan konsep dengan matang dengan rekan-rekannya, akhirnya terciptalah coffee shop yang diberi nama Kopi Kenangan.
Konsep dari gerai kopi ini mengusu tema merakyat dan kekinian agar cocok dengan anak muda. Oleh karena itu dia melabeli menu-menunya dengan nama yang unik dan receh.
Nama yang unik ini berhasil menarik para pelanggan terutama kaum muda-mudi. Pada awalnya, Kopi Kenangan hanya mampu menjual 700 cangkir kopi perbulannya. Seiring dengan berjalannya waktu, Kopi Kenangan semakin berkembang hingga berhasil menjual hingga 3 juta cangkir dalam waktu satu bulan. Oleh karena itu, Kopi Kenangan berhasil mendapatkan pendanaan awal sebesar USD 8 juta atau senilai kurang lebih Rp 114,8 Miliar dari Alpha JWC Venture.
Masa inilah yang menjadi titik balik bagi Edward dan rekannya dalam merintis bisnis Kopi Kenangan. Gerai kopi miliknya terus berkembang hingga berhasil membuka lebih dari 60 gerai yang tersebar di seluruh Indonesia.
Itulah, kisah sukses kopi kenangan yang sangat menginspirasi. Perjuangan Edward dan rekan-rekanya berbuah manis. Kini Kopi Kenangan berhasil menjadi top of mind masyarakat Indonesia.
Editor: Nani Suherni