Fakta-Fakta Jembatan Sei Alalak Kalsel, Nomor 3 Tahan Gempa hingga Awet 100 Tahun

JAKARTA, iNews.id - Jembatan Sei Alalak Kalimantan Selatan (Kalsel) resmi dibuka pada Minggu (26/9/2021). Jembatan yang jadi ikon baru Kalsel didesain tahan gempa hingga bisa awet 100 tahun atau satu abad.
Jembatan ini mulai dibangun di tahun 2018 dan selesai pada September 2021. Sejumlah fakta tentang Jembatan Sei Alalak pun menarik perhatian warga.
Berikut daftar fakta-fakta Jembatan Sei Alalak dirangkum iNews, Senin (27/9/2021);
Jembatan Sei Alalak dibangun untuk menggantikan Jembatan Kayu Tangi 1 yang telah berusia sekitar 30 tahun. Diketahui, jembatan itu menjadi jalur utama akses Kota Banjarmasin.
Penggantian jembatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kapasitas jaringan jalan di Provinsi Kalimantan Selatan yang berdampak pada meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Jembatan Sei Alalak juga menghubungkan akses Kota Banjarmasin dengan berbagai wilayah di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
Pembangunan Jembatan Sei Alalak didesain untuk dapat dilintasi kendaraan dengan tonase maksimal 10 ton, lebih kuat dari struktur jembatan lama Kayu Tangi 1 yang berasal dari rangka baja kelas B dengan kemampuan menahan beban kurang dari 8 ton.
Selain itu, juga telah diperhitungkan kekuatan jembatan ini dengan konstruksi tahan gempa, dan masa layanan hingga 100 tahun.
Bentang utama jembatan Sei Alalak dirancang dengan menggunakan cable-stayed dan struktur jembatan lengkung dan pertama di Indonesia.
Pekerjaan Jembatan Sei Alalak mengunakan dana dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) tahun 2018 - 2021 senilai Rp 278 miliar dengan kontraktor PT Wijaya Karya (Persero) Tbk-PT Pandji, KSO dengan skema pekerjaan tahun jamak (multiyears).
Editor: Nani Suherni