get app
inews
Aa Text
Read Next : Mobil Bawa Rombongan Wisatawan China Kecelakaan di Buleleng Bali, 5 Orang Tewas 8 Terluka

Covid-19 Ditemukan pada Daging Ayam Beku Impor

Kamis, 13 Agustus 2020 - 22:18:00 WITA
Covid-19 Ditemukan pada Daging Ayam Beku Impor
Petugas menyita bungkusan daging ayam olahan beku (foto: ist)

BEIJING, iNews.id - China dihantui kekhawatiran penularan baru Covid-19 setelah otoritas kesehatan menemukan daging ayam beku asal Brasil terkontaminasi Covid-19.

Temuan ini hanya berselang beberapa hari setelah otoritas kesehatan China menemukan Covid-19 pada paket udang beku dalam kemasan yang tiba dari Ekuador.

Dilansir dari Channel News Asia, Kamis (13/8/2020), Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) Shenzen menemukan virus tersebut saat memeriksa sampel sayap ayam beku yang berasal dari Brasil. Pemeriksaan tersebut merupakan prosedur harian untuk memeriksa daging dan seafood yang berasal dari luar negeri menyusul penyebaran Covid-19 dari daging ikan impor di Pasar Xinfandi pada Juni lalu.

Setelah dilakukan pelacakan dan tes pada setiap orang yang diduga pernah melakukan kontak dengan produk makanan yang berpotensi terkontaminasi Covid-19, hasilnya semua menunjukkan negatif.

"Sangat sulit untuk mengatakan tingkatan ayam beku apa yang sudah terinfeksi (Covid-19)," kata petugas eksportir daging Brasil yang berbasis di China.

Meskipun tidak ada kasus infeksi baru terkait temuan Covid-19 pada daging ayam beku asal Brasil, Kantor Pusat Pengendalian dan Pencegahan Epidemi Shenzen menghimbau agar masyarakat mengurangi konsumsi daging dan makanan laut impor sebagai usaha mencegah kemungkinan terinfeksi virus yang menyerang pernapasan itu.

China sudah menghentikan impor daging beku tertentu dari sejumlah negara yang tercatat dengan kasus Covid-19 tinggi di dunia termasuk Brasil sejak pertengahan Juni.

Kebijakan tersebut terbukti berhasil menekan penyebaran baru Covid-19 dalam kurun waktu dua bulan terakhir. Dalam periode tersebut jumlah kasus baru di China tak lebih dari 100 per hari.

Sejak Covid-19 ditetapkan sebagai pandemi, angka kematian akibat virus tersebut di China menyentuh 84.756 sedangkan jumlah kematian mencapai 4.634. Jumlah tersebut jauh lebih rendah daripada Amerika Serikat yang mencapai lebih dari 5 juta kasus infeksi serta angka kematian menembus 170.000.

Editor: Arif Budiwinarto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut