1 Calon Haji Kloter 1 Embarkasi Banjarmasin Meninggal Jelang Keberangkatan
BANJARMASIN, iNews.id - Satu calon haji Kloter 1 Embarkasi Banjarmasin meninggal dunia jelang keberangkatan, Kamis (25/5/2023). Jemaah atas nama Awariyah Masyuni Majri (50) itu meninggal karena sakit.
Kepala Kanwil Kemenag Kalsel Muhammad Tambrin jemaah haji itu berasal dari Kabupaten Banjar. Calon haji tersebut, ungkap dia, harusnya berangkat pada 29 Mei 2023, Kloter 1 Embarkasi Banjarmasin untuk gelombang pertama haji Indonesia ke Madinah, Arab Saudi.
"Beliau wafat karena sakit," ujarnya.
Tambrin menyampaikan duka yang mendalam untuk wafatnya salah satu calon haji provinsinya tersebut yang mendaftar untuk keberangkatan haji sejak 2010.
"Keluarga besar Kementerian Agama Kalsel dan PPIH Embarkasi Banjarmasin turut berduka cita atas meninggalnya almarhumah, semoga almarhumah husnul khotimah dan keluarga yang telah ditinggalkan agar diberikan ketabahan dan kesabaran," kata Tambrin.
Tambrin mengatakan, kasus meninggalnya calon haji menjelang keberangkatan haji sudah sering terjadi. Bahkan ada yang sudah sampai di embarkasi meninggal dunia.
"Seperti kasus dua hari yang lalu diberitakan satu orang calon jemaah haji asal Surabaya, satu hari menjelang keberangkatan juga meninggal dunia," katanya.
Dengan ini, dia mengajak, kepada seluruh jemaah haji yang akan berangkat agar senantiasa menjaga kondisi kesehatannya dengan sebaik baiknya. Penting juga untuk senantiasa berdoa kepada Allah SWT agar diberikan kesehatan dan keselamatan serta kemudahan dalam melaksanakan ibadah haji.
"Semoga semua jemaah haji diberikan umur yang panjang dan kesempatan dapat melaksanakan haji dengan sempurna, khususnya jemaah haji di Kalsel," kata Tambrin.
Diketahui, kuota haji Kalsel pada keberangkatan haji tahun 2023 ini sebanyak 3.818 orang. Embarkasi Banjarmasin akan memberangkatkan sebanyak 17 Kloter jamaah calon haji dari Kalsel dan Kalimantan Tengah (Kalteng). Untuk Kalsel sebanyak 12 Kloter penuh, sedangkan Kalteng sebanyak empat Kloter penuh dan satu Kloter gabungan Kalsel dan Kalteng.
Editor: Nani Suherni