Asops KSAU, Marsda TNI Henri Alfiandi mengatakan TNI AU mengerahkan tiga alutsista dan 150 personel bantu pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ182. (Foto: iNews.id/Riezky Maulana)

JAKARTA, iNews.id - Prajurit TNI Angkatan Udara (AU) menemukan benda diduga serpihan Pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Serpihan itu tercecer di lautan.

"Kami melihat banyak serpihan, kita tidak yakin apakah itu serpihan sampah laut, yang jelas itu sampah. Sampah ini terdiri dari berbagai macam, tapi kecurigaan kita itu hal-hal yang sudah mengapung dari bagian pesawat," kata Asisten Operasi (Asops) KSAU, Marsma TNI Henri Alfiandi, Minggu (10/1/2020).

TNI AU mengerahkan satu pesawat dan dua helikopter untuk membantu pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Riau. Titik utama pencarian berlokasi di 0555 23 lintang selatan dan 1626 05 bujur timur.

Adapun metode pencarian yang digunakan TNI AU yaitu ladder. Pencarian dimulai dari titik tertinggi dengan ketinggian 300 meter di atas permukaan laut.

"Kami langsung menuju ke area yang sudah kita tentukan yaitu di 0555 23 LS dan 1626 05 BT. Tidak ada hal mencurigakan ataupun benda-benda besar yang bisa kita ambil ataupun yang kita laporkan," kata dia.

Bahkan di titik pencarian ketiga, dia mengatakan ditemukan adanya perubahan warna air yang cenderung berwarna gelap. Pihak TNI AU pun memperkirakan itu terjadi karena adanya tumpahan bahan bakar pesawat.

"Kami bisa melihat adanya anomali perubahan warna permukaan air laut. Saya berasumsi itu adalah tumpahan minyak, sangat jelas sekali. Itu luas sekali jangkauannya karwena kurang lebih sudah 18 jam, tumpahan minyak atau bahan bakar pesawat itu," kata dia.

Dia pun telah melaporkan penemuan tersebut kepada stekholder terkait yang berada di sekitar lokasi. Dia berharap, dengan adanya laporan ini, korban maupun puing-pusing pesawat dapat segera ditemukan.

Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air bernomor SJ-182 dikabarkan hilang kontak pada pukul 14.40 WIB. Pesawat itu hilang setelah empat menit terbang meninggalkan Bandara Soekarno-Hatta.

Pesawat rute Jakarta-Pontianak tersebut berisi 56 orang yang terdiri dari 50 penumpang dan enam awak pesawat. Sebanyak 50 penumpang tersebut, terdiri dari 40 dewasa, tujuh anak-anak dan tiga bayi. 

Pesawat hilang kontak saat melakukan penerbangan dengan ketinggian lebih dari 10.000 kaki dalam waktu kurang dari satu menit.


Editor : Nur Ichsan Yuniarto

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network