Mantan pevoli putri Indonesia Aprilia Manganang bakal berganti nama setelah dipastikan berjenis kelamin laki-laki. (Foto: Instagram)

JAKARTA, iNews.id - Mantan Pevoli Indonesia Aprilia Manganang tidak pernah menstruasi atau haid. Hal ini diungkap teman Aprilia, Berllian Marsheilla. 

Berllian Marsheilla yakin sejak dulu bahwa Aprilia tidak seperti perempuan pada umumnya. Bahkan, Aprilia Manganang sering mengonsumsi minuman pembentuk otot, makanya badannya kekar. 

"Dari awal kenal, April itu tidak menstruasi," kata Brillian dikutip iNews.id dari tayangan video YouTube, Senin (15/3/2021).

Menanggapi pernyataan tersebut, Pakar Kesehatan Universitas Indonesia Ari Fahrial Syam menjelaskan bahwa Aprilia Menganang mengalami Hipospadia berat di mana lubang kencingnya (uretra) tidak pada lokasi yang normal. 

"Tidak di ujung kemaluan, tetapi di pangkal kemaluan," kata dr Ari kepada iNews.id lewat pesan singkat, Senin (15/3/2021). 

Pasien dengan hipospodia berat ini, sambung Ari, biasanya bentuk alat kelamin pria menjadi tidak jelas. Hipospadia ini merupakan kelainan bawaan dan jarang terjadi. 

"Kalau kita melihat jenis kelamin seseorang dewasa memang kita bisa lihat fenotipnya. Untuk perempuan bisa dilihat genetalia luar dan genetalia dalam," ujarnya.

Pada perempuan cukup jelas bentuk kelamin dengan adanya klitoris, bibir dalam, bibir luar, dan selaput dara (himen), Selain itu bentuk payudara juga bisa terlihat, layaknya payudara perempuan dewasa.  

Nah, terkait dengan menstruasi, pada perempuan normal tentu akan mengalami menstruasi setiap bulan. Seorang perempuan juga akan mempunyai alat kelamin dalam (genetalia interna) mulai dari vagina, mulut rahim (serviks), rahim, saluran telur (tuba falopii), maupun indung telur (ovarium). 

"Anatomi seperti ini rasanya pernah dipelajari saat belajar biologi di SMA yaitu topik sistim reproduksi manusia," katanya. 

Oleh sebab itu, ketika perempuan sudah berumur 15 tahun dan tidak menstruasi mustinya ditelusuri lebih lanjut apa yang terjadi. Terlebih pada kasus Aprilia Manganang, dia diketahui kini berusia 28 tahun. 

"Saya sebagai dokter penyakit dalam, ketika ada pasien perempuan yang berobat pada usia produktif, saya selalu menanyakan bagaimana menstruasinya. Karena kadang kala masalah menstruasi ini berhubungan dengan masalah penyakit dalam," tuturnya. 

"Apabila ada pasien di atas 15 tahun tetapi belum pernah mengalami menstruasi maka akan saya rujuk ke dokter spesialis obstetri ginekologi. Dokter spesialis obstetri ginekologi tentu akan melakukan pemeriksaan awal dengan melihat langsung alat kelamin luar dan juga pemeriksaan alat kelamin dalam dengan pemeriksaan USG apakah ada rahim atau indung telur," ujarnya lagi.   
Dokter Ari menambahkan, untuk kepastian, dokter juga bisa mengirim pasien ke laboratorium untuk pemeriksaan kromosom mengenai apakah memang pasien tersebut mempunyai kromosom XX untuk wanita, atau XY untuk pria. 

"Pada pemeriksaan kromosom bisa juga ditemukan berbagai variasi kelainan. Kasus Aprilia memang harus menjadi pengalaman berharga buat kita semua terutama untuk kalangan medis agar kondisi ini bisa terdeteksi dari awal," katanya.


Editor : Nani Suherni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network