KOTABARU, iNews.id - Tambang emas tradisional di Gunung Putri, (Puncak Pegunungan Meratus) Desa Bulu Kuning, Kecamatan Sungai Durian, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, longsor, Senin (1/6/2020) sekitar pukul 06.00 Wita. Akibat kejadian itu, enam orang tewas dan empat lainnya luka-luka. Sedangkan dua korban lain hingga kini belum ditemukan.
Keenam korban tewas yakni, Pudin (25) warga Hulu Sungai Tengah, Purwadi/Dullah, (30) Tanah laut, Didik wiyoni, (36) Kotabaru, Prayitno (30) Kediri, Jatim, Iqbal (29) Tapin, dan Nardi (belum ditemukan).
Sedangkan empat korban yang mengalami luka-luka yakni, Nor Kholis (46) Kotabaru, Mariamah (47) Kotabaru, Dila (7) Kotabaru.,
"Seluru personel Polsek Sungai Durian bersama Koramil dan masyarakat masih melakukan pencarian korban atas nama Nardi," kata Kapolsek Sungai Durian, AKP Nur Alam.
Dia mengatakan, bencana longsor di Gunung Putri Kecamatan Sungai Durian tersebut terjadi akibat curah hujan sangat lebat.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPBD Kotabaru, Rusian Ahmadi Jaya mengatakan, lokasi tanah longsor merupakan areal tambang emas yang dikelola secara tradisional oleh para pendatang dari berbagai daerah.
"Lokasi kejadian di Pegunungan Meratur dan jauh dari pemukiman penduduk, perkampungan terdekat Desa Bulu Kuning, Kecamatan Sungai Durian, yang jarak perjalanan sekitar 5 jam dari desa tersebut," kata H Jaya.
Jauhnya lokasi dan beratnya medan, kata dia, menjadikan petugas gabungan mengalami kesulitan dalam mencari dan mengevakuasi para korban.
Meski demikian, pihaknya (BPBD Kotabaru) bersama aparat gabungan di antaranya jajaran kecamatan setempat, Koramil, Polsek, Basarnas dan warga lainnya terus melakukan pencarian terhadap korban yang belum ditemukan.
Sementara korban yang ditemukan baik yang meninggal dan luka-luka juga sudah dievakuasi ke Puskesmas Sungai Durian.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait