BANJARMASIN, iNews.id - Selama belasan tahun, Simin (43) dan keluarganya tinggal di rumah tanpa jaringan listrik dari PLN. Warga gang Bandar Masih Kuin Utara RT 14, Banjarmasin Utara ini mengaku tidak memiliki biaya untuk pemasangan listrik.
Menempati rumah milik orang tua berukuran kecil dan terlihat rapuh, Simin bersama istri dan dua anaknya hanya diterangi cahaya lampu teplok minyak tanah. Kondisi itu dia rasakan sejak 2001 hingga sekarang.
Simin yang bekerja sebagai pemungut sampah hanya mendapatkan penghasilan Rp300.000 per bulan, sehingga pemasangan listrik tidak bisa dilakukan karena kurangnya biaya. Upah yang didapat hanya cukup untuk membiayai hidup sehari-hari, itupun selalu kekurangan.
“Gajih tukang pungut sampah tidak mencukupi, apalagi masang listrik mahal jadi kami pakai lampu teplok saja,” kata Simin, Sabtu (30/5/2020) malam.
Simin mengatakan, sudah sering melapor ke kelurahan untuk minta pemasangan listrik gratis, namun tidak pernah ada realisasinya. Bahkan sempat ikut aliran listrik tetangga, tetapi hanya berlangsung selama tiga bulan dan diputus tanpa alasan jelas.
“Sudah pernah melapor di kelurahan tapi tidak ada jawaban, dulu sempat ikut tetangga tapi diputus alirannya. Mudah-mudahan ada yang bisa membantu” ujarnya.
Putri pertamanya Siti Halimah (13) yang duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) mengaku terbiasa hidup dalam kegelapan, namun dia kesulitan ketika harus belajar pada malam hari.
“Biasa aja sudah, tapi pas belajar malam susah lampunya tidak terang kadang bisa mati,” kata Siti.
Kondisi miris yang dialami Simin bersama keluarganya itu, mendapat perhatian salah satu Anggota DPRD Kota Banjarmasin, Hari Kartono.
Usai melihat langsung keadaan di rumah Simin, legislator fraksi Gerindra itu terdorong untuk membantu biaya pemasangan dari kantong pribadinya.
Menurut Hari, di tengah pesatnya perkembangan Kota Banjarmasin, masih ditemukan warga yang hidup dalam kegelapan. Padahal saat ini listrik sudah menjadi kebutuhan dasar hidup masyarakat.
“Nanti minggu depan sudah terpasang listriknya, soal biaya tidak usah dipikirkan, karena itu panggilan hati untuk membantu saudara yang kesusahan,” ujarnya.
Editor : Abay Fadillah Akbar
Artikel Terkait