Para mahasiswi UIN Antasari dirawat di rumah sakit pascakeracunan massal di asrama. (Foto: iNews/Deny M Yunus)

BANJARMASIN, iNews.id – Sebanyak 129 mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari, Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), mual-mual dan muntah, Selasa (23/1/2018). Sekitar 23 di antaranya terpaksa dievakuasi ke rumah sakit karena kondisinya yang parah. Mereka diduga keracunan makanan yang disediakan pengelola asrama.

Ratusan mahasiswi penghuni Asrama Putri Mahad Al Jamiah UIN Antasari, Banjarmasin itu menduga penyebab mereka mual-mual dan muntah dari makanan yang mereka santap pada Senin malam, 22 Januari 2018. Menu nasi dengan lauk pauk telur dan ayam bistik serta sayur buncis tersebut disediakan pengelola asrama.

Namun, para mahasiswa baru merasakan dampaknya Selasa subuh hingga pagi. Mereka umumnya merasa tidak enak badan, muntah-muntah, diare, badan lemas hingga hampir pingsan.
 
“Makannya tadi malam jam 21.15, tapi enggak ada masalah apa-apa. Sakitnya itu baru terasa pagi, jam 4 pagi. Yang sakit rata-rata semua, ada yang parah, ada yang ringan. Kebanyakan sakit perut, mencret, muntah, muntaber. Ini sudah keempat kali begini,” kata Rahma Fitrianingsih, salah seorang korban keracunan.

Keracunan massal ini langsung dilaporkan ke Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banjarmasin. Setelah mendapat laporan tersebut, polisi langsung mendatangi Asrama Putri Mahad Al Jamiah UIN Antasari, Jalan Ahmad Yani Km 4,5 Banjarmasin untuk mengusut penyebab keracunan.

Kepala Satuan (Kasat) Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polresta Banjarmasin Ajun Komisaris Polisi (AKP) Ade Paparihi memaparkan, telah meminta keterangan dari sejumlah saksi, terutama para mahasiswa yang menjadi korban keracunan. Begitu juga pengelola asrama penyedia makanan yang diduga menyebabkan keracunan massal.

“Untuk sementara kami masih melakukan pemeriksaan apakah penyebab mahasiswa ini keracunan karena makanan yang mereka konsumsi dari asrama. Saat ini di kampus memang sedang berlangsung kegiatan rutin, tapi baru di hari keempat ini para mahasiswa mengalami keracunan makanan,” kata AKP Ade Papa Rihi kepada wartawan, Selasa sore.

AKP Ade Papa Rihi menambahkan, selain meminta keterangan saksi dan korban, sisa makanan yang diduga penyebab keracunan sudah diperiksa Tim Dokkes Polda Kalsel. Makanan itu juga dibawa oleh Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin untuk diuji di laboratorium.


Editor : Maria Christina

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network