JAKARTA, iNews.id - Salju abadi di Puncak Jaya Papua menjadi daya tarik tersendiri di wilayah Indonesia. Namun, siapa sangka kisah penemuan salju abadi ini malah jadi bahan tertawaan orang Belanda.
Puncak Jaya Wijaya atau Piramida Carstensz yakni puncak tertinggi dari Pegunungan Barisan Sudirman. Penemuan salju abadi ini tidak lepas dari sosok penjelajah Belanda Jan Carstenszoon pada 1623.
Dalam catatan Arkeolog Hari Suroto disebutkan jika saat itu orang-orang Belanda itu berlayar di sisi selatan Laut Arafura. Carstenz pun mengunakan teropongnya melihat daratan Papua.
Dari hasil pengamanaya itu, Carstenz pun menceritakan kepada temannya. Namun, kisahnya ini malah jadi bahan tertawanaan. Hingga pada tahun 1884 Belanda yang berkuasa di Papua setelah Inggris memprokalasikan kekusaan di tenggara Nugini.
Di waktu yang sama, rupanya Jerman mengibarkan benderanya di timur laut Nugini. Belanda yang geram pun cepat mengklaim Raja Ampat, Kota Jayapura hingga Merauke.
Untuk memastikan wilayahnya, pasukan Belanda ini pun menggelar ekspedisi hingga teringat dengan cerita Carstenz soal Puncak Jaya.
Ilmuan Belanda H. A. Lorentz yang tertantang membuktikan cerita Carstenz. Belanda pun menugaskan Lorentz memimpin ekspedisi pada 1907. Ekspedisi dikawal satu detasemen militer yang tangguh.
Mereka mulaiperjalanan dari pesisir tenggara hingga menyusuri hulu Sungai Noord dengan perahu. Saat ini, sungai itu kemudian dikenal dengan nama Sungai Lorentz.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait