TANAH LAUT, iNews.id - Puluhan dokter, calon dokter dan Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar bakti sosial Cepat Tanggap Asap, Minggu (03/09/2023) pagi. Baksos di Desa Gunung Raja sebagai bentuk kepedulian terhadap korban karhutla itu mendapat sambutan warga Kecamatan Tambang Ulang dan Bati-bati, Kabupaten Tanah Laut.
Dalam baksos tersebut, dokter dan calon dokter memberikan pengobatan gratis kepada warga dan petugas pemadam karhutla yang mengidap Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) akibat mengisap asap dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla)
Pantauan di lokasi, para dokter dari Persatuan Dokter Paru Indonesia (PPDI), dokter spesialis penyakit dalam, dan dokter spesialis anak bersama mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) itu, memberikan pengobatan gratis kepada masyarakat.
Desa Gunung Raja, Kecamatan Tambang Ulang dan Desa Benua Raya, Bati-bati dipilih sebagai lokasi baksos karena berada dekat dengan lokasi karhutla yang telah berlangsung dua bulan terakhir. Mereka terpapar asap karhutla yang sampai saat ini masih terus berlangsung.
Bakti sosial dan penyuluhan ini dihadiri perwakilan Dinkes Kalsel, Dinkes Tanah Laut, Camat Bati-bati, Camat Tambang Ulang, Kepala Puskesmas Tambang Ulang, perwakilan Puskesmas Bati-bati, Kapolsek Tambang Ulang dan Komandan Pos Ramil Tambang Ulang, Kades Gunung Raja, serta plt Kades Benua Raya.
Dokter Isa Ansori koordinator bakti sosial mengatakan, baksos ini digelar untuk membantu masyarakat sekaligus mengetahui dampak yang dapat ditimbulkan oleh karhutla. "Selain dapat menimbulkan ISPA, warga yang sering terpapar asap karhutla juga bisa terkena kanker paru," kata dr Isa Ansori.
Karena itu, ujar dr Isa Ansori, selain memberikan pelayanan pengobatan kepada warga yang terpapar ISPA, tim bakti sosial juga memberikan penyuluhan.
Sejumlah warga yang datang berobat mengaku mengalami sesak napas dalam beberapa pekan terakhir. Seorang anggota satgas karhutla dari Koramil Bati-bati Serda TNI Mu’arifin sempat menggunakan oksigen untuk bernapas.
"Selama karhutla terjadi, saya bergabung dengan satgas dan beberapa hari terakhir mersakan sesak napas," kata kata Serda TNI Mu'arifin.
Norjenah, warga RT 04 Desa Benua Raya mengatakan, sejak kebakaran hutan dan lahan terjadi di sekitar permukiman, membuat warga batuk dan susah bernapas.
Editor : Agus Warsudi
asap karhutla waspada karhutlan Dampak Karhutla karhutla kebakaran hutan dan lahan di tanah laut kabupaten tanah laut tanah laut
Artikel Terkait