Ilustrasi doa Bulan Syaban menjelang Ramadhan yang bisa muslim amalkan. (Foto: Freepik)

JAKARTA, iNews.id - Doa Bulan Syaban menjelang Ramadhan dianjurkan untuk muslim amalkan di setiap waktu agar bisa bertemu dan beribadah puasa di Bulan Ramadhan. 

Bulan Syaban merupakan bulan ke-8 pada kalender Hijriah yang merupakan pintu gerbang menuju Bulan Ramadhan. 

Saat ini, Bulan Syaban sudah memasuki fase pertengahan atau nisfu syaban. Artinya, dalam dua pekan ke depan umat Islam akan kedatangan bulan istimewa yakni Bulan Ramadhan.  

Bulan Syaban ini mempunyai julukan al-Qaṣir yang artinya itu singkat atau pendek. Hal ini mungkin dikarenakan kebanyakan manusia menunggu-nunggu datangnya bulan Ramadhan yang datang setelah bulan Syaban. 

Dikutip dari Pusat Kajian Hadis, Bulan Syaban merupakan bulan di mana amalan tahunan manusia dilaporkan. Hal ini sesuai hadits Rasulullah SAW

 أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ لَمْ أَرَكَ تَصُومُ شَهْرًا مِنْ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ قَالَ ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ

Usamah bin Zaid dia berkata; Aku bertanya; “Wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, aku tidak pernah melihat engkau berpuasa dalam satu bulan sebagaimana engkau berpuasa di bulan Sya’ban?” Beliau bersabda: “Itulah bulan yang manusia lalai darinya; -ia bulan yang berada- di antara bulan Rajab dan Ramadlan, yaitu bulan yang disana berisikan berbagai amal, perbuatan diangkat kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diangkat ketika aku sedang berpuasa.” (Nasai 2317).

Nah, berikut ini bacaan doa Bulan Syaban menjelang Ramadhan yang bisa muslim amalkan selepas sholat wajib. Membaca doa di sisa akhir Bulan Syaban bertujuan agar mendapat keberkahan rezeki dan dipanjangkan umur sehingga bisa sampai memasuki Bulan Ramadhan. 

Doa Bulan Syaban Menjelang Ramadhan

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
وأعنا على الصيام والقيام وغض البصر وحفظ اللسان ولا تجعل حظنا منه الجوع والسهر

Latin: Allahumma Bariklanaa Fii Rojaba wa Sya'ban wa Ballighna Romadhon. Wa a'inna 'Alash Shiyam wal Qiyam wa Ghaddhil Bashar wa Hifdzhil Lisan wa Laa Taj'aal Hadzh-dzhanaa Minhul Juu' was Sahar.

Artinya: Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Syaban dan sampaikanlah kami ke bulan suci Ramadhan. Dan tolonglah kami untuk melaksanakan puasa, menghidupkan malam (sholat tarawih), mengendalikan pandangan, menjaga lidah dan janganlah Engkau jadikan bagian pahala puasa kami hanya sekedar berlapar-lapar dan berjaga-jaga saja.

(Imam Ahmad bin Hanbal dalam Musnadnya No. 2228; Imam Ath-Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Awsath No. 3939; Imam Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman No. 3815; Imam Al-Bazzar dalam Musnadnya 6494, Imam Ibnu ‘Asakir dalam Mu’jamnya No. 309; dan Imam Ad-Dailami dalam Musnad Al-Firdaus No. 1984).

Doa Menyambut Ramadhan

Doa menyambut Ramadhan yang bisa diamalkan yakni memohon diberi keselamatan hingga datangnya Bulan Suci Ramadhan.

اَللَّهُمَّ سَلِّمْنـِيْ إِلَى رَمَضَانَ وَسَلِّمْ لِـيْ رَمَضَانَ وَتَسَلَّمْهُ مِنِيْ مُتَقَبَّلاً

Latin: Allahumma Sallimnii ilaa romadhoona wa sallim lii romadhoona wa tasallamhu minni mutaqobbalan

Artinya: “Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadhan, dan antarkanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan.”

Doa Menyambut Ramadhan Kedua

اللَّهُمَّ أَهْلِلْهُ عَلَيْنَا بِاْلأَمْنِ وَاْلإِيْمَانِ وَالسَّلاَمَةِ وَاْلإِسْلاَم رَبِّيْ وَرَبُّكَ اللهُ هِلاَلَ رُشْدٍ وَخَيْرٍ

Allahumma ahlilhu 'alayna bil amni wal imani wassalamati wal islami, Robbi wa RobbukAllahu, hilala rusydin wa khoirin

“Ya Allah, Jadikanlah bulan ini kepada kami dalam kondisi aman dan hati kami penuh dengan keimanan, dan jadikanlah pula bulan ini kepada kami dengan kondisi selamat dan hati kami penuh dengan keislaman. Rabb ku dan Rabb mu Allah. Bulan petunjuk dan bulan kebaikan.” (HR. Turmudzi).

Keutamaan Bulan Syaban

1. Bulan Diangkatnya Amalan Ibadah

Keutamaan Bulan Syaban yang pertama , amalan harian manusia di laporkan setiap bakda shubuh dan ashar, amalan mingguannya setiap hari senin dan amalan tahunan pada Bulan Syaban.

Hal ini sesuai hadits Rasulullah SAW.

أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ قَيْسٍ أَبُو الْغُصْنِ شَيْخٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ لَمْ أَرَكَ تَصُومُ شَهْرًا مِنْ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ قَالَ ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ

Telah mengabarkan kepada kami [‘Amr bin ‘Ali] dari [‘Abdurrahman] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn] – seorang syaikh dari penduduk Madinah – dia berkata; telah menceritakan kepadaku [Abu Sa’id Al Maqburi] dia berkata; telah menceritakan kepadaku [Usamah bin Zaid] dia berkata; Aku bertanya; “Wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, aku tidak pernah melihat engkau berpuasa dalam satu bulan sebagaimana engkau berpuasa di bulan Sya’ban?” Beliau bersabda: “Itulah bulan yang manusia lalai darinya; -ia bulan yang berada- di antara bulan Rajab dan Ramadlan, yaitu bulan yang disana berisikan berbagai amal, perbuatan diangkat kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diangkat ketika aku sedang berpuasa.” (Nasai 2317).

2. Bulan Puasa Sunnah 

Keutamaan Bulan Syaban kedua yakni, menjalankan ibadah puasa sunnah di bulan ini dinilai puasa yang terbaik setelah Ramadhan. Hal ini disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam At Tirmidzi di nomor 599 disebutkan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda:

عَنْ أَنَسٍ قَالَ سُئِلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الصَّوْمِ أَفْضَلُ بَعْدَ رَمَضَانَ فَقَالَ شَعْبَانُ لِتَعْظِيمِ رَمَضَانَ قِيلَ فَأَيُّ الصَّدَقَةِ أَفْضَلُ قَالَ صَدَقَةٌ فِي رَمَضَانَ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ غَرِيبٌ وَصَدَقَةُ بْنُ مُوسَى لَيْسَ عِنْدَهُمْ بِذَاكَ الْقَوِيِّ

Dari Anas dia berkata, Nabi Shallallaahu ‘alaihi wasallam ditanya tentang puasa yang paling utama setelah Ramadlan, Beliau menjawab: “Bulan Sya’ban untuk memuliakan Ramadlan, ” Beliau ditanya lagi, lalu Shadaqah apa yang paling utama? Beliau menjawab: “Shadaqah di bulan Ramadlan.” Abu ‘Isa berkata, ini adalah hadits gharib dan menurut ahlul hadits Shadaqah bin Musa bukanlah rawi yang kuat.

3. Malam Nishfu Syaban

Keutamaan Bulan Syaban ketiga yakni adanya malam Nishfu Syaban. Dalam Kitab Syu’abil Iman, lil Baihaqi, juz 5 halaman 360, hadits nomor 3552 disebutkan mengenai keistimewaan malam Nishfu Syaban sebagai berikut:

أَخْبَرَنَا أَبُوْ بَكْرٍ مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ عَبْدِ اللهِ الْمَنْصُوْرِيُّ النُّوْقَانِيُّ، بِهَا أَخْبَرَنَا أَبُوْ حَاتِمٍ مُحَمَّدُ بْنُ حَسَّانَ بْنِ أَحْمَدَ الْبُسْتِيُّ، نا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُعَافَى بِصَيْدَا، نا هِشَامُ بْنُ خَالِدٍ الْأَزْرَقُ، نا أَبُوْ خُلَيْدٍ وَهُوَ عُتْبَةُ بْنُ حَمَّادٍ، عَنِ الْأَوْزَاعِيِّ، وَابْنِ ثَوْبَانَ، عَنْ أَبِيْهِ، عَنْ مَكْحُولٍ، عَنْ مَالِكِ بْنِ يُخَامِرَ، عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " يَطَّلِعُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَى خَلْقِهِ فِي اللَّيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ، فَيَغْفِرُ لِجَمِيْعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ "

Artinya: "Dari Mu’adz bin Jabal, dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda:”Allah memperhatikan kepada semua mahkluk-Nya pada malam Nishfu Sya’ban. Makai Dia memberi ampunan kepada semua mahkluk-Nya, kecuali kepada orang yang musyrik dan orang yang bermusuhan.”

( قَالَ الشَّافِعِيُّ ) وَبَلَغَنَا أَنَّهُ كَانَ يُقَالُ إنَّ الدُّعَاءَ يُسْتَجَابُ فِيْ خَمْسِ لَيَالٍ فِيْ لَيْلَةِ الْجُمُعَةِ وَلَيْلَةِ الْأَضْحَى وَلَيْلَةِ الْفِطْرِ وَأَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبٍ وَلَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ

Imam Syafi’i berkata: Telah sampai kepada kami bahwa doa dikabulkan dalam lima malam, yaitu: - Malam Jumat- Malam Al Adha- Malam Al Fithri- Malam awal Rajab- Malam Nishfu Sya’ban.

4. Bulan Diturunkannya Ayat Perintah Sholawat

Keutamaan Bulan Syaban berikutnya yakni, Allah subhanahu wa ta’ala menurunkan ayat perintah bershalawat kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebagaimana dalam Surat al-Ahzab ayat 56:

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

“Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, shalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”

Dikutip dari pcnujember.or.id, mengomentari ayat tersebut, Syeikh Abdul Qadir al-Jailani dalam Kitabnya al-Gunyah, Jilid 3 Halaman 342 mengatakan:

وهو شهر الصلاة على النبي المختار

“Sya’ban Ialah bulan bershalawat kepada Nabi pilihan”.

5. Syaban Bulannya Rasulullah SAW

Keutamaan Bulan Syaban selanjutnya  ialah Allah subhanahu wa ta’ala menurunkan ayat ini (al-ahzab: 56) pada bulan Sya’ban. Sayyid Muhammad lalu mengutip pendapat dari Imam Abu Daif al-Yamani dan Imam Syihabuddin Al-Qasthalani yang menyatakan bahwa:

ان شهر شعبان شهر الصلاة على النبي لأن الاية “إن الله وملائكته يصلون على النبي” نزلت فيه

“Sesungguhnya bulan sya’ban ialah bulan shalawat, karena ayat tersebut turun di bulan itu (Sya’ban)”.

Sayyid Muhammad juga menampilkan salah satu Hadits yang diriwayatkan Imam ad Dailami yang diriwayatkan oleh Sayyidah Aisyah radiyallahu ‘anha:

شَعْباَنُ شَهْرِيْ وَرَمَضَانُ شَهْرُ اللِه وَشَعْبَانُ المُطَهِّرُ وَرَمَضَانُ المُكَفِّرُ

“Sya’ban adalah bulan (milik-ku), dan Ramadhan bulan (milik-Nya) Allah. Bulan Sya’ban menyucikan dan Ramadhan menghapuskan dosa”.


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network