BANJARMASIN, iNews.id – Sejumlah hewan langka di Indonesia masuk kategori terancam punah. Populasi satwa semakin meprihatinkan jauh berkurang akibat perusakan habitat dan perburuan ilegal.
Indonesia memiliki beragam satwa endemik dari berbagai daerah. Namun, beberapa satwa mengalami penurunan populasi. Faktor kepunahan berasal dari manusia yang merusak habitat asli dan memburu para satwa ini.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat populasi sejumlah hewan langka di Indonesia. Kira-kira satwa apa saja?
Berikut daftar hewan langka di Indonesia:
1. Harimau Sumatera
Satwa pertama yang termasuk dalam deretan langka, yaitu harimau Sumatera. Kondisi tersebut disebabkan rusaknya habitat, mangsa berkurang serta perburuan dan perdagangan ilegal.
Pemerintah telah berusaha melindungi harimau sumatera lewat Undang Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Melansir data dari BPS, menyebutkan pada 2017, populasi harimau sumatera tersisa 68 ekor. Angka ini mengalami peningkatan dari 2015 yang hanya 58 ekor. Namun, lebih sedikit dari tahun 2016 sebanyak 71 ekor.
2. Gajah Sumatera
Merupakan subspesies dari gajah asia yang berhabitat hanya di Pulau Sumatera. Memiliki berat mencapai 3–5 ton dengan tinggi kurang lebih 2–3 meter. Gajah sumatera berada dalam daftar hewan langka Indonesia.
BPS mencatat populasi gajah sumatera mengalami peningkatan di 2017 sebanyak 362 ekor. Pada 2015, hanya ada 84 ekor gajah Sumatera. Kemudian pada 2016 naik mencapai 115 ekor.
3. Badak
Indonesia memiliki dua jenis badak, yakni badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) dan badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis). Populasi badak termasuk langka di Indonesia, terutama badak Jawa.
Data BPS menunjukkan, populasi badak pada 2017 hanya 80 ekor. Angka ini sudah mengalami banyak peningkatan dibandingkan data pada 2016 yang hanya mencapai 19 ekor badak.
4. Banteng
Indonesia memiliki dua jenis banteng, yakni banteng Jawa (Bos javanicus javanicus) dan banteng Kalimantan (Bos javanicus lowi). Ciri khas banteng terdapat belang putih di bagian pantat, warna putih dari bagian lutut ke bawah serta warna putih di bibir bagian atas dan bawah.
BPS melaporkan jumlah banteng di Indonesia pada 2017 sebanyak 270 ekor. Lebih sedikit dibandingkan tahun 2016 sebanyak 381 ekor.
5. Owa
Melansir penjelasan dari indonesia.go.id, owa jawa (Hylobates moloch) merupakan jenis primata yang tidak berekor dan memiliki tangan lebih panjang daripada tubuhnya. Owa menggunakan tangan panjangnya yang berotot untuk mengayun dari pohon ke pohon.
Owa Jawa termasuk hewan langka karena persebarannya hanya mencakup Jawa bagian barat. Berdasarkan data dari BPS, jumlah Owa di 2017 sebanyak 492 ekor. Mengalami peningkatan dari 2015 yang hanya 21 ekor saja.
6. Orang Utan
Merupakan satwa endemik Indonesia yang berkerabat dekat dengan manusia. Ciri khas orang utan, yaitu rambut kemerahan di seluruh badannya.
Ada tiga spesies yang tercatat berada di Indonesia, yaitu orang utan Kalimantan (Pongo pygmaeus), orang utan Kalimantan (Pongo pygmaeus) dan orang utan Tapanuli (Pongo tapanuliensis).
Orang utan mengalami penurunan populasi akibat perburuan liar dan kerusakan habitat. Banyak hutan habitat satwa ini menjadi kebun kelapa sawit. BPS menyatakan jumlah orang utan pada 2017 sebanyak 1.890 ekor. Mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2015 sebanyak 143 ekor saja.
7. Bekantan
Perut buncit, rambut cokelat kemerahan serta hidung besar yang panjang menjadi ciri khas satwa asli Pulau Borneo ini. Bekantan (Nasalis Larvatus) menjadi maskot provinsi Kalimantan Selatan.
Bekantan dikategorikan sebagai hewan dengan status konservasi “terancam” oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN) Redlist. BPS mencatat populasi Bekantan pada 2017 sebanyak 1.365 ekor.
8. Komodo
Merupakan satwa endemik Indonesia yang menempati Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur. Komodo diklaim sebagai kadal terbesar dan tertinggi di dunia.
IUCN memasukkan komodo dalam kategori satwa yang terancam punah. Berdasarkan catatan BPS, populasi komodo pada 2017 sebanyak 5.954 ekor. Lebih banyak peningkatan dibandingkan 2015 yang hanya 6 ekor saja.
9. Jalak Bali
BPS mencatat jumlah burung jalak Bali pada 2015 hanya 7 ekor. Kemudian melalui upaya konservasi, pada 2017 terhitung sebanyak 39 ekor. Hingga kini terus bertambah hingga lebih dari 300 ekor.
Jalak bali (Leucopsar rothschildi) merupakan maskot Bali sejak 1991. Ciri khas burung ini adalah memiliki jambul kepala berwarna putih. Hampir seluruh tubuh burung ini berwarna dominan putih dengan sedikit corak hitam di bagian sayap dan ekor.
Burung jalak Bali menghuni kawasan Taman Nasional Bali Barat (TNBB), di bagian wilayah Semenanjung Tanjung Gelap Pahlengkong dan Prapat Agung.
10. Maleo
Merupakan burung asal Pulau Sulawesi yang memiliki kepala ukuran kecil, bulu berwarna hitam atau coklat, dan kaki besar nan kuat. Burung Maleo (Macrocephalon maleo) bertelur mengandalkan tanah atau pantai pasir yang hangat.
Status satwa ini terancam punah (endangered) karena berkurangnya habitat dan perburuan. Salah satu habitat aman yang dihuni maleo adalah Taman Nasional Bogani Nani Wartabone.
Menurut data BPS, populasi burung maleo pada 2015 sebanyak 446 ekor. Sementara itu, pada 2016 sebanyak 557 ekor dan pada 2017 sebanyak 1.204 ekor.
Itulah deretan hewan langka di Indonesia yang terancam punah. Sudah sepatutnya kita membantu pemerintah untuk menjaga habitat para satwa dan menghentikan perburuan liar. Semoga dapat menambah pengetahuan.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait