AF, kepala tukang bangunan yang diduga membawa kabur uang Rp553 juta untuk pembangunan Masjid Pesantren Tahfizh DQI Pelaihari, Tanah Laut. (FOTO: iNews/ZULKIFLI YUNUS)

TANAH LAUT, iNews.id - AF, kepala tukang atau mandor bangunan diduga membawa kabur uang Rp553 juta milik Pesantren Tahfizh Darul Quran Istiqomah (DQI) Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Akibat perbuatannya, proyek pembangunan Masjid Ponpes Tahfiz DQI tersendat.

Sedianya, uang Rp553 juta itu akan digunakan untuk pembuatan kusen dan ukiran untuk di mihrab di Masjid Pesantren Tahfizh DQI, Jalan Ambawang. Kecurigaan mengarah ke AF karena uang tersebut raib bersamaan dengan menghilangnya mandor bangunan itu.

Pengelola Pesantren Tahfizh DQI melaporkan kasus raibnya mandor AF dan uang pembuatan kusen tersebut ke Polres Tanah Laut. Saat ini, AF, kepala tukang atau mandor berambut gondrong berusia sekitar 40 tahun itu saat ini dalam pencarian polisi.

Pimpinan Pesantren Tahfizh DQI Pelaihari Ustaz Adlin P Putra mengatakan, sama sekali tidak menyangka AF yang selama ini dipercaya tega melakukan perbuatan tersebut.

"Pengasuh Pesantren Tahfizh DQI  bekerja sama dengan AF untuk pembuatan 6 pintu, 15 jendela, kusen itu diperkirakan akan menelan biaya sekitar Rp1 miliar lebih. Kerja sama yang sudah berjalan satu tahun lebih belum juga ada tanda-tanda daun pintu, jendela, dan kusen datang ke masjid," kata Adlin P Putra, Senin (4/9/2023).

Pembangunan Masjid Pesantren Tahfizh DQI Pelaihari, Tanah Laut, tersendat gegara AF membawa kabur uang Rp553 juta. (FOTO: iNews/ZULKIFLI YUNUS)

Adlin P Putra menyatakan, ketika pengelola menanyakan kapan pesanan pintu, jendela, dan kusen datang, AF selalu berkilah belum selesai dan kayunya dari Jepara, Jawa Tengah. Sedangkan, pengerjaan pintu, jendela, dan kusen dilaksanakan di Kota Kuala Kapuas, Kalimantan Tengah. "Pengelola baru sadar setelah AF menghilang," ujar dia.

Menghilangnya AF, kepala tukang atau mandor tersebut terjadi beberapa bulan lalu dan pengelola Pesantren Tahfizh DQI melapor ke Polres Tanah Laut pada April 2023. "Sampai saat ini masih belum ada titik terang," tutur Adlin P Putra.
 
Akibat perbuatan AF, kata Adlin P Putra, proses pembangunan Masjid Pesantren Tahfizh DQI Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, mengalami keterlambatan karena pengelola harus memesan ulang pintu dan jendela serta ornamen lain.


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network