JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan banjir besar yang melanda 10 kabupaten dan kota di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menjadi yang pertama dalam 50 tahun terakhir. Hal itu diungkapkan Presiden Jokowi saat kunjungan kerja ke Kalsel melihat banjir yang melanda provinsi itu.
"Hari ini saya meninjau banjir ke Provinsi Kalimantan Selatan yang terjadi di hampir 10 kabupaten dan kota. Ini adalah sebuah banjir besar yang mungkin sudah lebih dari 50 tahun tidak terjadi di provinsi Kalimantan Selatan," kata Presiden Jokowi di Kelurahan Pekauman, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Senin (18/1/2021).
Menurut Jokowi, banjir terjadi disebabkan curah hujan yang sanga tinggi hingga membuat sungai tak mampu menampung debit air.
"Curah hujan yang sangat tinggi hampir 10 hari berturut-turut sehingga daya tampung Sungai Barito yang biasanya menampung 230 juta meter kubik sekarang ini masuk air sebesar 2,1 miliar kubik air sehingga memang meluap di 10 kabupaten dan kota," kata Jokowi.
Presiden Jokowi juga menyampaikan rasa dukacita terhadap masyarakat terdampak banjir.
"Terakhir saya ingin menyampaikan dukacita yang mendalam atas korban yang meninggal di musibah banjir di Kalimantan Selatan ini, semoga keluarga yang ditinggalkan mendapatkan kesabaran dan keikhlasan," ungkap Presiden.
Jokowi juga meminta jajarannya dan juga pemerintah daerah Kalimantan Selatan memastikan tercukupinya kebutuhan logistik bagi pengungsi yang terdampak bencana banjir di Kalimantan Selatan.
“Logistik untuk pengungsi ini penting karena hampir 20 ribu masyarakat berada di pengungsian,” katanya.
Presiden mengatakan pemerintah pusat dan daerah harus berkoordinasi untuk memenuhi kebutuhan logistik pengungsi. Jika ada kekurangan logistik di pemerintah daerah, maka pemerintah pusat akan membantu memenuhi kebutuhan itu.
“Kekurangan-kekurangan yang ada bisa dibantu oleh pemerintah pusat, selain juga dari logistik yang ada di pemerintah provinsi, kabupaten dan kota,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Presiden juga meminta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono untuk mengerahkan jajarannya guna memperbaiki beberapa jembatan di Kota Banjar yang rusak akibat banjir. Banjir telah merusak beberapa jembatan di Kalsel, salah satunya jembatan di Kabupaten Mataraman, yang menjadi akses masyarakat untuk menuju kabupaten dan kota lainnya di provinsi itu.
“Ada beberapa jembatan yang runtuh seperti yang kita lihat di belakang ini. Ini juga salah satu jembatan yang runtuh akibat banjir, dan saya sudah minta Menteri PUPR agar dalam 3-4 hari ini bisa diselesaikan sehingga mobilitas distribusi barang tidak terganggu,” ujarnya.
Pada sela-sela peninjauan, Presiden juga menyerahkan sejumlah bantuan sembako, makanan siap saji dan masker ke beberapa warga di lokasi terdampak.
Sebanyak 10 kabupaten/kota terdampak banjir di Kalimantan Selatan adalah Kabupaten Tapin, Kabupaten Banjar, Kota Banjar Baru, Kota Tanah Laut, Kota Banjarmasin, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Balangan, Kabupaten Tabalong, Kabupataen Hulu Sungai Selatan, dan Kabupaten Batola.
Hujan dengan intensitas sedang menyebabkan banjir sejak Selasa (12/1). Tercatat sebanyak 24.379 rumah terendam banjir dan 39.549 warga mengungsi.
Selain itu, terdapat korban meninggal dunia total sebanyak 15 orang dengan rincian, Kabupaten Tanah Laut 7 orang, Kabupaten Hulu Sungai Tengah 3 orang, Kota Banjar Baru 1 orang, Kabupaten Tapin 1 orang, dan Kabupaten Banjar 3 orang.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait