Posisi tempat tinggal tidak biasa di Indonesia, tinggal di gua (Foto: Ilustrasi.Pixabay)

JAKARTA, iNews.id - Posisi tempat tinggal tidak biasa di Indonesia ini cukup menarik dibahas. Pembangunan tempat ini rupanya dibuat dengan beragam alasan.

Di Indonesia terdapat tempat tinggal yang tidak biasa, seperti di atas pohon hingga di atas mal. Salah satunya seperti yang dilakukan Suku Korowai di Papua. Mereka membangun rumah di atas pohon dengan ketinggian 50 meter untuk terhindar dari binatang buas hingga roh jahat. 

Berikut posisi tempat tinggal tidak biasa di Indonesia

1. Suku Korowai Tinggal di Rumah Pohon

Posisi tempat tinggal tidak biasa di Indonesia, Rumah tinggi Suku Korowai di Papua. (Foto : Ist)

Suku Korowai terletak di pelosok pedalaman Papua. Jumlah penduduk Suku Korowai diperkirakan sekitar 3.000 orang. Pada 4 Oktober 1978, Suku Korowai mulai mengadakan kontak dengan dunia luar. 

Suku ini mempunyai tradisi dan adat yang unik, termasuk dalam hal bangunan tempat tinggal. Mereka tinggal di rumah pohon yang terbuat dari kulit pohon sagu, cabang pohon, daun hutan, tali rotan. 

Sesuai namanya, rumah tersebut berada di pepohonan yang tinggi. Penduduk Suku Korowai menyebutnya rumah tinggi karena rumah tersebut dapat dibangun di ketinggian hingga 50 meter. Mereka membangun rumah di atas pohon tinggi dengan tujuan agar terhindar dari binatang buas serta gangguan dari roh jahat. 

Diketahui, Suku Korowai takut terhadap laleo atau iblis yang kejam. Konon, laleo berjalan seperti mayat hidup serta berjalan pada malam hari. Penduduk Suku Korowai juga mempercayai, semakin tinggi rumah yang dibuatnya, maka mereka akan semakin terhindar dari roh jahat.

2. Perumahan Mewah di Atas Mal

posisi tempat tinggal tidak biasa di Indonesia, Rumah di atas mal (Foto: Twitter/ @Shahrirbahar1)

Perumahan mewah The Villas berdiri di atas Mall of Indonesia (MOI), Kelapa Gading, Jakarta Utara. The Villas terkoneksi dengan MOI melalui lift. Arsitektur rumah yang ada di The Villas ini cenderung bergaya klasik dengan pilar yang besar. Jalan di The Villas juga telah diaspal. Terdapat beberapa pohon berbunga cerah yang menghiasinya. Tidak sembarang orang boleh memasuki area perumahan ini. Para petugas sudah mengenali para penghuni The Villas. 

Tamu harus mengatakan kepentingannya secara detail apabila ingin bertemu dengan penghuni The Villas. Perumahan mewah yang berada di atas mal ini berkisar dari Rp3-5 miliar per unitnya. The Villas juga dilengkapi dengan fasilitas seperti lapangan tenis, lapangan basket, jogging track, hingga playground.

3. Rumah Masih Berdiri di Dekat Proyek Tol

Rumah berwarna hijau masih tegak berdiri di dekat proyek strategis nasional jalan tol Solo-Jogja seksi 1. Rumah tersebut adalah milik Setya S (59). Dia mengatakan menolak ganti rugi. Rumah tersebut dibangun Setya pada 1997 di atas lahan seluas 500 meter persegi. Kini rumah itu berada di tepi jalan raya milik provinsi, jalur Klaten-Boyolali. Setya memilih untuk bertahan serta menunggu adanya musyawarah mufakat. Diketahui, jalan Tol Solo-Yogya dari gerbang Colomadu-Klaten dijadwalkan selesai dan dapat digunakan pada akhir 2023.

4. Rumah Apung di Sungai Mahakam

Ilustrasi posisi tempat tinggal tidak biasa di Indonesia, Rumah Apung (Foto: Antara)

Sejumlah rumah apung melintas di Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Bangunan rumah apung layaknya rumah di darat, dilengkapi dengan perabotan rumah tangga. Untuk listrik, rumah apung menggunakan tenaga diesel dan tenaga surya. 

Bagi masyarakat setempat, Sungai Mahakam bukan hanya dimanfaatkan untuk mata pencaharian, tetapi juga menjadi tempat tinggal masyarakat. Rumah apung ini menjadi tanda bahwa keberadaan Sungai Mahakam penting bagi masyarakat Kalimantan Timur.

Hal ini sesuai falsafah penduduk asli Kutai, sekali minum air Sungai Mahakam akan terpikat hati serta ingin kembali lagi untuk menetap di Kalimantan.

Bagi pengunjung yang ingin mendapatkan pengalaman tinggal di rumah apung, dapat mencoba penginapan terapung di pedalaman hulu Mahakam, tepatnya di Desa Muara Muntai Ilir, Kecamatan Muara Muntai, Kutai Kartanegara. Penginapan ini disuguhi pemandangan langsung yang mengarah ke Sungai Mahakam, serta dapat menyaksikan matahari terbenam.

5. Tempat Tinggal di Dalam Gua

Posisi tempat tinggal tidak biasa di Indonesia, tinggal di dua (Foto: iNews)

La Udu (50) warga Kota Baubau, Sulawesi Tenggara tinggal di dalam gua. Untuk menuju ke sana, perlu menggunakan perahu sampan. Diketahui, dia tidur di dalam sela bebatuan yang beralas pecahan perahu.  

Kehidupannya bak era manusia purba. Lokasi gua berada di bawah tebing dengan ketinggian sekitar 100 meter dari jalan utama. Gua untuk tempat tinggal La Udu berada di tepi laut. Mereka memilih tinggal di dalam gua lantaran tidak mempunyai rumah serta tidak ingin menyusahkan keluarganya. 

Semenjak orang tuanya meninggal dunia serta saudaranya menikah, dia memutuskan untuk tinggal di gua. Pada Februari 2020, Pemerintah Kota Baubau berencana membuat rumah yang layak untuk La Udu yang sudah 10 tahun tinggal seorang diri di goa.

6. Tempat Tinggal di Dalam Gorong-Gorong

Posisi tempat tinggal tidak biasa di Indonesia di gorong-gorong (iNewsTv/Ervan David)

Terdapat temuan kamar di dalam gorong-gorong saluran air di tepi jalan Dr Djunjunan atau Pasteur, Kota Bandung. Temuan tersebut ditemukan tidak sengaja oleh petugas kebersihan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Kota Bandung. 

Saat itu, petugas membersihkan endapan lumpur di saluran air di sepanjang Jalan Pasteur, Bandung. Para petugas pun menemukan tempat tidur yang lengkap dengan kasur, guling serta bantal. Selain itu, juga ditemukan kursi, meja, tali hingga baju yang digantung. Berdasarkan informasi, tempat tersebut pernah ditinggali oleh pria bertato. Petugas pun membersihkan gorong-gorong dari barang milik pria bertato tersebut.

7. Rumah yang Terletak di Perbatasan Indonesia dan Malaysia

posisi tempat tinggal tidak biasa di Indonesia, Rumah Dua Negara

Rumah ini terletak di perbatasan Indonesia dan Malaysia. Diketahui, pemilik rumah tersebut bernama Mappangara. Hal unik dari rumah ini adalah lokasinya yang berada di dua negara. Bagian ruang tamu rumah berada di wilayah Indonesia, sementara bagian dapurnya sudah termasuk bagian negara Malaysia. Sejak 2000, Mappangara telah menempati rumah tersebut. 

Rumah miliknya berbentuk rumah panggung yang materialnya didominasi oleh kayu. Tanah pada bagian Indonesia merupakan milik bapak angkat Mappangara. 

Sementara tanah bagian Malaysia milik sahabatnya yang berkewarganegaraan Malaysia yang berasal dari Bugis. Rumah Mappangara ini terletak di Pulau Sebatik, salah satu pulau kecil yang mempunyai batas darat dengan Malaysia.

Itu deretan posisi tempat tinggal tidak biasa di Indonesia. Kamu sudah pernah berkunjung ke lokasi tersebut?


Editor : Nani Suherni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network