BANJARBARU, iNews.id – Makam Wali di Kalimantan Selatan tersebar di sejumlah kabupaten kota. Satu di antaranya bahkan makamnya sepanjang 60 menter
Sejumlah makam wali ini selalu ramai dengan ziarah para jemaah. Para wali-wali ini pun memiliki kisahnya sendiri.
Penyebaran Islam di Kalimantan Selatan tentu tak lepas dari peran para wali ini. Mereka ada yang berguru puluhan tahun baru kembali ke tanah Kalimantan dengan niat mulia menyebarkan Islam. Penasaran di mana saja lokasi makam para wali ini?.
Berikut Makam Wali di Kalimantan Selatan
1. Tuan Guru Haji Surgi Mufti
Wali ini merupakan satu dari sejumlah ulama Banua yang namanya tersohor. Makam Tuan Haji Surgi Mufti berada di Banjarmasin.
Rupanya kecintaanya dalam menyebarkan Islam turun dari sang buyut Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari atau lebih dikenal Datuk Kalampayan.
Beberapa sumber menyebutkan, Tuan Guru Surgi Mufti lahir di Desa Dalam Pagar, Astambul, Martapura pada tahun 1243 Hijriah atau 1828 masehi silam.
Makam Wali di Kalimantan Selatan ada Abah Guru Sekumpul. Wali dengan nama asli Muhammad Zaini bin Abdul Ghani al-Banjari ini dikebumikan di Martapura Jl. Sekumpul, Mentaos, Martapura, Banjar. Setiap tahunnya para jemaah akan menggelar haul.
Beberapa hari lalu, haul ke-18 digelar setelah tiga tahun ditunda lantaran pandemi Covid-19. Jemaah yang hadir pun mencapai 2 jutaan orang.
3. Tuan Guru Haji Muhammad Yusuf
Ulama yang akrab dengan nama Tuan Guru Haji Muhammad Yusuf ini dimakamkan di Kambat Selatan, Barabai, Hulu Sungai Tengah. Wali yang satu ini dikenal dengan suaranya yang merdu saat membaca Alquran.
Keahliannya dalam seni baca Alquran sejak kecil. Beliau belajar seni baca Alquran saat berada di Pondok Pesantren. Bakatnya semakin berkembang saat berada di Mekkah, Saudi Arabi. disebutkan jika HM Yusuf belajar Alquran di bidang tajwid kepada dengan Habib Zainal Abidin, Perak, Malaysia.
4. Datu Nuraya
Ada banyak nama yang disematkan kepada Datu Nuraya yakni Abdul Mu'in, Abdur Ra'uf dan Abdul Jabbar. Sosoknya disebutkan sebagai Datu yang terkenal di Kalimantan Selatan.
Tidak banyak referensi terhadap sosok Datu Nuraya. Namun Datu Nuraya dikenal memiliki makam dengan panjang 60 meter dan lebar 6 meter di Tatakan, Tapin Selatan, Tapin.
Dikisahkan jika saat itu, Datu Suban pada Hari Raya Idul Fitri kedatangan 13 muridnya. Namun tiba-tiba ada seseorang bertubuh tinggi datang dan mengucapkan salam.
Saat ditanya oleh Datu Suban, pria tinggi ini terus menjawab dengan kalimat tauhid La ilaha illallah hingga 7 kali. Tak lama pria itu meninggal. Saat hendak membersihkan jenazah pria itu, Datu Suban menemukan tas dengan sebuah kitab. Kini kitab itu dikenal "Kitab Barencong".
Pada hari ketujuh setelah meninggalnya raksasa itu, Datu Suban membuka kitab itu. Ternyata isinya soal khasiat ilmu dunia dan akhirat.
Dari situ, pria tinggi itu sebut Nur Raya karena datang di hari raya. Setelah Datu Suban wafat, tidak banyak yang mengetahui makam Datu Nuraya sampai akhirnya penduduk Munggu Tayuh, Tatakan, melihat cahaya di tanah sekitar Benteng Munggu Tayuh.
Warga pun menemkan 2 batu besar dengan jarak 45 meter lebih mirip dengan nisan. Warga pun menyebutkan jika makam itu merupakan milik Datu Nuraya.
5. Al Habib Abu Bakar Alhabsy
Makam Wali di Kalimantan Selatan berikutnya ada Al Habib Abu Bakar Alhabsy. Makam beliau berada di Kampung Keramat Basirih, Banjarmasin.
Semasa muda, Habib Abu Bakar belajar di Pondok Al Khairiyah Surabaya Jawa Timur dan pondok lainya. Salah satu gurunya yang terkenal yakni Habib Abu Bakar Bilfagih Darul Hadist Malang, Habib Muhammad Ba’bud Lawang.
Itulah Makam Wali di Kalimantan Selatan yang mungkin bisa menjadi referensi Anda saat wisata religi selama bulan Rajab.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait